Pendiri PT Hadji Kalla, Jusuf Kalla (JK), saat turun langsung meninjau lokasi lahan milik perusahaannya (Foto: Muhsin/fajar)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu menyebut baru pertama kali melihat Jusuf Kalla marah karena diduga tanah perusahaannya diserobot Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
JK turun langsung meninjau tanah seluas 16,4 hektar itu diduga sertifikatnya direkayasa oleh PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) — anak usaha yang disebut berafiliasi dengan Lippo Group.
Said Didu menyoroti gestur JK yang disebutnya jarang dilakukan oleh mantan presiden yang menjabat di dua periode kepemimpinan berbeda itu.
Said Didu menyebut gestur marah dan kesal JK diperlihatkan saat dia datang mengenakan kacamata hitam sambil bertolak pinggang di lokasi tanahnya.
“Sambil bertolak pinggang,” ungkapnya dikutip Kamis (13/11/2025).
Selain itu, ada tiga kata yang digaris bawahi Said Didu sebagai bentuk kemarahan JK yakni perampok, siri (malu) dan jihad.
“Ada 3 (tiga) kata yang keluar dari mulut Pak Jusuf Kalla saat tanah miliknya ‘dieksekusi’ oleh oligarki perampok, yaitu : PERAMPOK, SIRI, dan JIHAD,” sambungnya.
Bagi Said yang mengenal JK secara pribadi betul-betul menganggap ini sudah menjadi bentuk rasa marah, sakit dan kecewa dari seorang JK.
“Ini menandakan beliau sangat marah,” pungkasnya.
Said Didu pun khawatir jika kasus seperti ini saja bisa menimpa JK, bagaimana dengan rakyat biasa.
Said Didu pun memberikan dukungan besar kepada JK untuk melawan oligarki dan mafia tanah.
“Kami bersama Pak Jusuf Kalla melawan Oligarki dan Mafia tanah,” pungkasnya. (Elva/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































