Kepala BPOM Taruna Ikrar Inisiasi Vaksin Inovasi Pencegahan TBC dengan Mengesahkan Uji Klinis Vaksin Inhalasi Pertama di Dunia

3 hours ago 7

Fajar.co.id, Jakarta -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., menegaskan komitmen BPOM dalam mendukung percepatan eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Indonesia melalui persetujuan pelaksanaan Uji Klinis Fase I Vaksin TB Inhalasi.

Persetujuan ini diberikan setelah BPOM melakukan evaluasi ilmiah komprehensif, mencakup analisis ketat terhadap data preklinis in vitro dan in vivo, yang menunjukkan profil keamanan dan kualitas vaksin memenuhi syarat untuk diuji pada manusia.

“Berdasarkan hasil uji preklinis, baik in vitro maupun pada hewan, vaksin ini menunjukkan tingkat keamanan yang baik. Uji klinis tahap pertama ini sangat penting untuk memastikan keamanan pada manusia, dan jika hasilnya positif, kami siap mendukung kelanjutan ke Fase II dan Fase III,” ujar Prof. Taruna.

Sebagai bentuk komitmen terhadap jaminan mutu, keamanan, dan khasiat, Prof. Taruna bersama tim BPOM juga telah melakukan kunjungan langsung ke fasilitas produksi vaksin di China, memastikan standar GMP, sistem kualitas, dan proses produksi memenuhi persyaratan internasional.

Beban Epidemiologis Tinggi: Indonesia Negara Terdampak TBC Terbesar ke-2 di Dunia

Dengan jumlah penduduk besar dan tantangan kesehatan multidimensi, Indonesia menghadapi beban TBC yang sangat tinggi. Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 1.090.000 kasus TBC per tahun, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan beban TBC terbesar ke-2 di dunia setelah India.

Pada tahun 2024, upaya pemerintah dalam memperluas deteksi dini, meningkatkan kualitas layanan, dan memperkuat manajemen kasus menghasilkan notifikasi kasus TBC ≈ 885.000 kasus. Angka ini merupakan salah satu capaian terbesar dalam sejarah penanggulangan TBC nasional.

Dari sisi insiden, Indonesia diperkirakan memiliki tingkat insiden ≈ 388 kasus baru per 100.000 penduduk, menggambarkan masih besarnya tantangan dalam memutus rantai penularan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |