FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menyebut demokrasi saat ini terancam mati. Itu ia sampaikan menanggapi kondisi politik hari ini.
“Saudar-saudara sekalian, demokrasi kini terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara. Kekuatan ini mampu menggunakan segala sumber daya, dan alat-alat negara,” kata Mega dikutip dari video yang diunggah akun X @PDI_Perjuangan, Kamis (28/11/2024).
Hal tersebut, kata dia terlihat di beberapa Pilkada yang digelar kemarin. Seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan berbagai provinsi lainnya.
“Di Jawa Tengah misalnya, saya mendapat laporan betapa masifnya penggunaan aparat daerah hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral,” ucapnya.
Menurutnya, itu tidak bisa dibiarkan. Mengingat aparat dilarang berpihak.
“Ini tidak boleh dibiarkan lagi, mengingat Mahkamah Konstitusi telah mengambil keputusan penting. Bahwa aparatur negara yang tidak netral bisa dipidanakan,” ujarnya.
Selama Pilkada dihelat, Mega mengaku terus menyerukan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan. Vox Populi Vox Dei.
“Ungkapan bijak ini menegaskan betapa berbahayanya, sekiranya Pemilu hanya dijadikan alat kekuasaan,” terangnya.
Presiden ke-5 RI itu membandingkan saat Pemilu yang digelar pada saat ia menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia. Saat itu, ia menyebut kedaulatan ada di tangan rakyat.
“Pada 2004, saya sebagai Presiden Republik Indonesia menyelenggarakan Pemilu langsung pertama. Dalam Pemilu itu rakyat sangat berdaulat,” jelasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: