FAJAR.CO.ID, BANTAENG -- Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Hasyim Asyari, Kabupaten Bantaeng.
Seorang santri berinisial RF (14) ditemukan tewas tergantung di kamar asramanya, pada Sabtu (23/11/2024) kemarin.
Peristiwa ini semakin menusuk hati pihak keluarga sebab pihak pesantren belum menemui mereka sejak santri yang baru duduk di bangku kelas IX (sembilan) itu ditemukan tergantung.
Seperti pengakuan paman korban bernama Amiruddin, ia mengatakan bahwa pembina pondok terkesan sembunyi tangan.
"Tidak ada, pembinanya sembunyi semua. Penyampaiannya bilang gantung diri," kata Amiruddin.
Karena merasa ada sesuatu yang disembunyikan, ia mengatakan bahwa pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
"Kita sempat datang semua dari pihak korban terkait dengan masalah kejadiannya tapi tidak ada yang kita temui di situ. Makanya kita bawa ke sini (forensik)," sebutnya.
Kasus ini semakin mengundang perhatian setelah hasil autopsi yang dilakukan oleh tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel.
Otopsi yang dilakukan ini mengindikasikan adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami korban ditemukan dalam keadaan tergantung.
Kematian RF mengejutkan pihak keluarga dan masyarakat sekitar pondok pesantren.
Saat ini, pihak kepolisian tengah mendalami motif di balik peristiwa tragis ini, termasuk mengusut dugaan kekerasan seksual yang mungkin menjadi pemicu tindakan nekat korban.
Polisi juga berkoordinasi dengan pihak pesantren untuk mengungkap fakta-fakta yang terjadi dan memastikan tidak ada pihak yang mencoba menghalangi proses penyelidikan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: