![](https://fajar.co.id/wp-content/uploads/2024/12/kapolres-gowa.webp)
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tersangka utama pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) kembali menuai sorotan publik.
ASS sempat dikabarkan telah keluar dari ruang perawatan RS Bhayangkara.
Hanya saja, kabar tersebut langsung dibantah oleh Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak. Ia memastikan bahwa tersangka belum dipindahkan.
"Masih di rumah sakit. Kita lagi koordinasi sama pihak kedokteran apa sudah bisa dihentikan bantarnya, kita jemput atau bagaimana," ujar Reonald, Senin (6/1/2025).
Pihak kepolisian merencanakan koordinasi lebih lanjut dengan RS Bhayangkara pada sore hari untuk memastikan kondisi ASS dan langkah selanjutnya yang akan diambil.
"Rencana sore ini koordinasi ke pihak rumah sakit," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, ditetapkan tersangka menyusul bekas Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim. Annar Salahuddin Sampetoding alias ASS ternyata aktor utama produksi uang palsu besar-besaran.
Hal tersebut diungkapkan Dirreskrimsus Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi saat rilis akhir tahun di Aula Mappaodang, Mapolda Sulsel, Senin (30/12/2024).
"Peran yang bersangkutan, pemberi ide, kemudian ikut memodali, pembeli mesin, (memberikan) perintah," ujar Dedi.
Dedi bilang, untuk sementara waktu hanya itu yang bisa dia jelaskan kepada publik. Sebab, selebihnya masih menjadi rahasia penyidikan.
Atas perbuatannya, Dedi menegaskan bahwa ASS melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. (Muhsin/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: