Perang Iran–Israel; Ancaman Strategic Miscalculation dan Potensi Tragedi Global

1 week ago 22
Jet tempur F-35 digunakan Israel dalam serangan ke Iran. Foto: USAF

Fajar.co.id, Jakarta – Dunia tengah menyaksikan titik genting baru dalam konflik Timur Tengah. Ketegangan meningkat setelah Angkatan Udara Amerika Serikat mengerahkan pesawat kargo militer terbesar di dunia, C-5M Super Galaxy, ke Arab Saudi—hanya beberapa ratus kilometer dari perbatasan Iran.

Pesawat tersebut terbang dari Pangkalan Udara Aviano, Italia, ke jantung Teluk Persia pada Kamis (19/6), sebuah langkah yang dianggap sebagai sinyal keras atas kemungkinan intervensi militer AS secara lebih terbuka dalam konflik Iran–Israel yang terus memanas.

Hal ini disampaikan Direktur Paramadina Graduate School of Diplomacy (PGSD) Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, Ph.D. di Jakarta, Sabtu (21/6/2025) yang menyebut langkah ini sebagai bagian dari “Eskalasi strategi yang berbahaya dan sangat mungkin memicu respons balasan yang lebih luas dari Iran maupun sekutunya.”

Lebih lanjut, Umam menekankan bahwa kehadiran militer AS dalam skala sebesar ini di kawasan konflik, tanpa mandat internasional, berisiko tinggi memicu benturan ego para pemimpin global. “Kedekatan Iran dengan Rusia dan China bisa menghadirkan kekuatan yang menantang dominasi pengaruh AS di Timur Tengah,” jelasnya.

Menurutnya, jika ego-ego tersebut tak terkendali, situasi dapat berkembang menjadi strategic miscalculation—kesalahan kalkulasi strategi—yang membuka jalan bagi konflik terbuka dan, dalam skenario terburuk, penggunaan senjata pemusnah massal. “Apabila ruang diplomasi ditutup rapat dan situasi tak terkendali, potensi tragedi global menjadi sangat nyata,” ujar Umam.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |