PHK Ancam Sektor Industri, Ekonom Menilai Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis

1 month ago 36

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom M. Rizal Taufikurahman menilai pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk mencegah meluasnya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan insentif kepada industri yang terdampak.

“Selain itu mendorong diversifikasi produk dan pasar domestik maupun ekspor, serta memperkuat kapasitas tenaga kerja melalui berbagai pelatihan ketenagakerjaan secara profesional agar lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan industri,” kata Head of Center of Macroeconomics and Finance Indef itu saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Rizal mencatat sejumlah faktor utama yang menyebabkan terjadinya PHK di sektor manufaktur dalam beberapa waktu terakhir. Faktor-faktor tersebut antara lain kebangkrutan perusahaan, restrukturisasi bisnis, biaya produksi yang tidak efisien, serta penurunan permintaan atau pasar.

Ia mencontohkan kasus PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang dinyatakan pailit, hingga menyebabkan PHK terhadap lebih dari 10.000 pekerja. Selain itu, Yamaha Music Product Asia juga menutup pabriknya di Indonesia dan merelokasi produksinya ke negara lain.

Rizal menambahkan, beberapa sektor industri juga mengalami penurunan permintaan, baik di pasar domestik maupun internasional. Kondisi ini membuat sejumlah perusahaan terpaksa mengurangi kapasitas produksi dan jumlah tenaga kerja.

“Meskipun sektor manufaktur secara keseluruhan tumbuh positif, namun kondisi individual perusahaan dapat berbeda akibat karakter bisnis, pasar, dan faktor eksternal seperti perubahan pola konsumsi, persaingan global, hingga kebijakan perdagangan yang mempengaruhi biaya produksi dan kinerja ekspornya,” kata dia.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |