![](https://fajar.co.id/wp-content/uploads/2021/12/gempa-55-sr-di-lampung-tidak-berpotensi-tsunami_m_-624x415.jpg)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap adanya potensi ledakan gempa megathrust di Selat Sunda. Jika itu terjadi, maka ada potensi tsunami.
Itu diungkapkan Nuraini Rahma Hanifa, Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, BRIN.
Berdasarkan hasil risetnya, Rahma mengatakan megathrust di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda, menyimpan energi tektonik yang signifikan. Bisa melepaskan gempa berkekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1.
Potensi ledakan ini diprediksi besar. Dampaknya bisa hingga ke Jakarta.
"Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam," kata Rahma, dikutip dari website BRIN, Senin (6/1/2025).
BRIN telah melakukan sinulasi bersama tim peneliti dari berbagai institusi. Diprediksi, jika tsunami terjadi, ketinggian gelombang diperkirakan dapat mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.
"Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya," terangnya.
Rahma pun menekankan pentingnya mitigasi melalui pendekatan struktural dan non-struktural. Seperti pembangunan tanggul penahan tsunami, pemecah ombak, serta penataan ruang di kawasan pesisir dengan memperhatikan jarak aman 250 meter dari bibir pantai.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: