
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni belakangan ini terus menjadi perbincangan publik usai menggalang banyak kader masuk ke Kementeriannya.
Sejumlah tokoh nasional pun tidak tinggal diam, mereka ramai-ramai memberikan kecaman. Tidak terkecuali Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Islah Bahrawi.
"Mumpung ada kesempatan nempel dengan kekuasaan, ya kan?," ujar Islah di X @islah_bahrawi (7/3/2025).
Melihat posisi Raja Juli sebagai orang nomor satu di Kementerian Kehutanan, Islah menganggap bahwa mudah bagi kader-kader PSI untuk masuk ke dalamnya.
"Kapan lagi bisa nepotisme dan berpesta pora menikmati keringat rakyat," cetusnya.
Islah bilang, apa yang dipertontonkan pejabat seperti Raja Juli merupakan bagian dari cerminan negara Indonesia yang sesungguhnya.
"Beginilah negara kita," kuncinya.
Terpisah, Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti dugaan bagi-bagi jabatan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kementerian Kehutanan.
Ia mempertanyakan urgensi merekrut begitu banyak kader partai ke dalam satu kementerian dan menilai hal tersebut sebagai praktik nepotisme politik yang berbahaya.
"Kan harus kita lihat, kebutuhannya apa merekrut partai ke dalam satu kementerian dan banyak sekali,” ujar Rocky dikutip pada Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, satu-satunya alasan yang masuk akal dari rekrutmen besar-besaran kader partai di kementerian adalah untuk membangun jaringan kekuasaan dan mengamankan informasi.
Namun, ia menilai hal ini sebagai bentuk korupsi sejak dalam pikiran.
"Jadi sebetulnya satu-satunya keterangan adalah untuk neuri (menguasai), kan itu intinya. Niuri informasi lah atau membangun jaringan, tapi itu suatu korupsi sejak dalam pikiran,” tegasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: