
FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu membeberkan Kronologi penandatanganan MOU dengan Uni Emirat Arab (UEA) yang melibatkan Ketua Dewan Ekonomi Nasionalisme Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.
Melalui podcast YouTube yang disinyalir oleh mantan wartawan dan politikus, Akbar Faizal, Said Didu juga mengaitkan kasus tersebut dengan sengketa 4 pulau Sumatera Utara dan Aceh.
Menurut Said Didu, kejadian tersebut harus diungkap secara terbuka dengan menguraikan hal yang terjadi dibalik kasus yang ramai diperbincangkan.
Berikut rangkaian penjelasan yang disampaikan oleh Said Didu;
Pada tahun 2016, Menteri Sudirman Said ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi utusan khusus Timur Tengah dan saat itu berangkat ke Mandalika untuk bertemu Sultan Arab Saudi.
Kala itu, Said Didu mengaku berada dan berangkat ke sana dengan tujuan membahas terkait masa depan negara, salah satunya investasi dan melibatkan Mandalika.
"Kita tawarkan Mandalika, mereka gak mau Mandalika terlalu jauh, dia butuh pulau Sumatera," ungkap Said Didu dilansir YouTube Jumat (20/6/2025).
Selain opsi Mandalika, Said Didu juga mengatakan bahwa saat itu mereka menawarkan pulau Nias dan pulau-pulau di sekitar Aceh.
Namun sementara berlanjut, malah diberhentikan oleh Sudirman Said dan tidak ada kagu utusan Timur Tengah.
Sementara pada tahun 2021, Luhut Binsar Pandjaitan menandatangani MOU dengan UEA untuk 4 pulau yang saat ini ramai diperbincangkan.
"Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi pada saat itu, menandatangani MOU dengan Uni Emirat Arab untuk 5 pulau ini, ada di 2021," terangnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: