Stok Beras Mendekati 5 Juta Ton, DPR: Pemerintah Harus Pastikan Petani Benar-benar Sejahtera

5 hours ago 3
Presiden Prabowo Subianto

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Meningkatnya produksi beras Indonesia membuat negara-negara eksportir seperti Thailand, Vietnam, dan Myanmar merasa terdesak karena turunnya permintaan ekspor dan harga beras global.

Badan Pusat Statistik memperkirakan produksi Januari-Mei 2025 mencapai 16,62 juta ton beras, naik 12,4% dari tahun lalu.

Total produksi gabah diproyeksi menyentuh 28,85 juta ton naik 3,18 juta ton dibandingkan 2024. Proyeksi USDA bahkan lebih tinggi: 34,6 juta ton (milled basis) sepanjang musim 2024/25.

Tak hanya itu, cadangan beras nasional juga menguat. Stok beras Indonesia kini mendekati 5 juta ton tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Situasi ini memberi ruang bagi Indonesia untuk mulai memperkuat ketahanan dalam negeri, dan bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan merambah pasar ekspor secara masif.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah tetap menekankan bahwa prioritas utama adalah menjaga ketahanan pangan nasional. Baru setelah itu, ekspor akan diakselerasi.
Ketika eksportir utama dunia berebut pangsa pasar dalam kondisi oversupply, Indonesia justru mulai membangun pijakan baru sebagai pemain regional.

Dunia boleh mengalami kelebihan pasokan dan harga yang stagnan, tapi RI seakan menunjukkan, bahwa kekuatan produksi dan stabilitas domestik adalah modal baru dalam peta beras ASEAN.

Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan, menilai bahwa momen tersebut menjadi sinyal positif bahwa Indonesia mulai kembali ke arah swasembada pangan.

"Tapi tantangannya sekarang adalah bagaimana memastikan petani tetap sejahtera,” ujar Johan di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |