Tetap akan Menggusur Rumah Warga, Dedi Mulyadi: Maafin

1 week ago 16
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghadiri Apresiasi Budaya Jawa Barat " Abdi Nagri Nganjang ka Warga" di Lapangan Pandapa Paramarta, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025). (Tim Media KDM)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta maaf atas kebijakannya melakukan penggusuran bangunan di Jawa Barat. Hal ini harus dilakukannya guna untuk mengatasi adanya bencana alam seperti banjir maupun longsor.

“Untuk itu, maafin kalau saya hari ini banyak gusur bangunan. Untuk apa? karena saya ingin di bulan Desember, Januari, Februari nggak ada lagi jerit orang yang kebanjiran,” jelas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat Nganjang ka Warga dilansir dari kanal Youtube pribadinya, Senin (23/6/2025).

Dia menjelaskan, jika memang terjadi bencana banjir, pihak yang paling menderita adalah rakyat kecil. Sebab, jika orang kaya rumahnya banjir tak akan menjadi masalah lantaran lantainya tiga.

Selain itu, selama banjir orang pun bisa pergi menginap di hotel. Alhasil, orang kaya bisa menjadi lebih tenang.

"Beres banjir, kalau cuma lemari yang kerendam gampang beli lagi, kalau cuma kasur yang kerendam gampang beli lagi,” tutur Gubernur Jawa Barat.

Sebaliknya kata Dedi Mulyadi, orang miskin rumahnya terbuat dari bilik di pinggir sungai.

Apabila kerendam banjir perabot rumah tangga seperti, kasur, lemari, mesin cuci, kulkas akan rusak.

"Sekali banjir, maka tabungan yang dikumpulkan berpuluh tahun terendam dalam semalam," ungkapnya.

Oleh karenanya, ke depan Provinsi Jawa Barat akan menggulirkan program rumah gratis bagi warga yang terdampak penggusuran.

"Otak saya bekerja, nanti rumahnya di mana? Insya Allah nanti Pemda provinsi ada program rumah gratis bagi rakyatnya," tegasnya. (Pram/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |