Biaya Berobat di Indonesia Selangit, Irma Suryani Bandingkan dengan Malaysia dan Singapura

4 hours ago 7
Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Irma Suryani menyoroti tarif layanan kesehatan di Indonesia masih tinggi karena rumah sakit menghadapi beban pajak dan harga alat kesehatan (alkes) serta obat-obatan yang mahal akibat biaya impor dan pungutan yang besar.

"Kalau pajaknya tinggi, biaya masuknya tinggi, tentu berimbas pada harga yang dibayar pasien. Jadi tidak bisa juga kita minta seluruh rumah sakit bisa seperti di Penang kalau pemerintah sendiri tidak memberikan dukungan yang baik,” tegas Irma dalam keterangannya, Senin (27/10).

Ia menegaskan perlunya langkah konkret dari pemerintah untuk memperkuat daya saing rumah sakit di Indonesia, khususnya dalam menghadapi kompetisi dengan layanan kesehatan di luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.

Irma menilai, dua faktor utama yang harus dibenahi agar rumah sakit di Indonesia dapat bersaing adalah kualitas pelayanan dan tarif layanan yang terjangkau.

“Kalau kita mau bersaing dengan Malaysia dan Penang, kita harus bisa membuat pelayanan jauh lebih baik. Yang kedua, tentu harga atau tarif yang dikenakan kepada pasien juga harus lebih murah,” ujarnya.

Irma mengaku telah meminta Kementerian Kesehatan untuk berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan guna mencari solusi terkait kebijakan fiskal dan perdagangan alat kesehatan.

"Saya sudah meminta Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan juga Menteri Keuangan, karena kan pajak juga di bawah Kementerian Keuangan,” kata dia.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |