Dedi Mulyadi Bantah Rp4,1 Triliun APBD Mengendap di Bank, Menkeu Purbaya: Kemungkinan Besar Anak Buahnya Ngibulin

5 hours ago 6
Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. (Istimewa)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi dan Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa belakangan ini terlibat perdebatan. Musababnya, terkait adanya dana pemerintah daerah yang diendapkan di bank.

Khusus di wilayah Provinsi Jawa Barat disebutkan adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar sebesar Rp4,1 triliun dituding mengendap di bank. Tudingan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.

Namun, hal tersebut dibantah Gubernur Jabar yang dikenal dengan sebutan Kang Dedi Mulyadi (KDM).

Sebab, menurutnya, dana APBD yang mengendap di bank dalam bentuk deposito bukan Rp4,1 trilun, melainkan Rp2,3 trilun.

Menyikapi bantahan KDM, Purbaya menegaskan bahwa data Rp4,1 triliun tersebut berasal dari sumber kredibel.

“Tanya aja ke bank sentral. Itu kan data dari sana. Harusnya dia (KDM) cari, kemungkinan besar anak buahnya juga ngibulin dia,” terangnya.

Ditambah Purbaya, angka Rp4,1 triliun yang mengendap di bank Jabar disebutnya sama dengan data yang dilampirkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Oleh karena itu, Menkeu berkesimpulan bahwa pernyataan KDM terkait dana APBD tersebut tidak dicek secara matang.

“Itukan dari laporan perbankan, kan. Data Pemda sekian, ini sekian. Sepertinya data saya sama dengan data Pak Tito waktu saya ke Kemendagri kemarin,” jelasnya.

“Waktu pagi Pak Tito menjelaskan data di perbankan ada berapa. Angkanya mirip kok,” lanjut Purbaya.

Tidak sampai di situ, Menkeu kembali mempertanyakan KDM terkait pengetahuannya perihal data di bank Jabar.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |