
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Muhammad Said Didu angkat suara terkait ancaman pembunuhan terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Sikap Dedi Mulyadi dengan memilih akan tetap tenang tapi tetap waspada. Dinilainya pilihan baik.
“Hal seperti tersebut bagus bagi politisi,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Rabu (23/4/2025).
Namun ia membandingkan dengan orang biasa seperti dirinya. Jika mendapat ancaman serupa.
Menurutnya, jika dibuka ke publik. Malah akan mendapat caci maki dari pendengung.
“Tapi seandainya ancaman yang diterima oleh rakyat biasa yang berjuang untuk rakyat - seperti saya - kita buka, maka yang akan dicaci maki oleh bezzer penguasa yang dibayar dari uang rakyat,” ujarnya.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengungkap ancaman pembunuhannya. Ia menyebut itu dari media sosial.
Ancaman tersebut muncul melalui kolom komentar saat siaran langsung di kanal YouTube milik Dedi Mulyadi pada Senin (21/4) malam.
“Kalau rencana saya gagal, saya akan pergi ke Jabar memakai bom lain yang saya punya, itu bom bunuh diri. Saya akan berlari mencari Dedi. Jika sudah ketemu, saya akan mendekatinya dan duarr!!!” tulis akun tersebut.
Ancaman itu langsung menjadi sorotan. Saat dikonfirmasi wartawan di Bandung pada Selasa (22/4), Dedi menanggapi dengan tenang. Ia menyebut ancaman merupakan risiko seorang pemimpin.
“Kalau ada ancaman itu, ya risiko bagi seorang pemimpin. Kita lihat perkembangannya terlebih dahulu,” ujar Dedi.
Ia juga menegaskan akan lebih waspada, meski belum bisa memastikan apakah akun itu asli atau bukan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: