Herwin Sudikta Semprot Menkomdigi soal 90 Juta Lapangan Kerja dari AI: Itu Efek Global, Bukan Keberhasilan Pemerintah

6 hours ago 3
Pegiat media sosial, Herwin Sudikta

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Menkomdigi, Meutya Hafid, yang mengklaim terciptanya 90 juta lapangan kerja baru berkat kecerdasan buatan (AI) menuai respons dari pegiat media sosial, Herwin Sudikta.

Dikatakan Herwin, klaim tersebut terdengar berlebihan dan sarat nuansa pencitraan politik.

Ia menegaskan, narasi seperti itu kerap digunakan untuk menunjukkan seolah-olah pemerintah memiliki andil besar dalam perubahan ekonomi berbasis teknologi.

“Pernyataan seperti ini jelas dimaksudkan untuk membangun narasi keberhasilan pemerintah,” ujar Herwin di X @bangherwin, Minggu (26/10/2025).

Ia menjelaskan, bahwa klaim penciptaan lapangan kerja akibat perkembangan AI sebenarnya tidak bisa dikaitkan langsung dengan kebijakan pemerintah.

“Terutama dalam konteks penciptaan lapangan kerja akibat perkembangan teknologi AI," Herwin menuturkan.

"Tapi kalau kita bedah secara kritis, klaim semacam ini malah jadi problematik,” tambahnya.

Kata Herwin, AI yang kini mengubah pola dunia kerja global bukanlah hasil dari program nasional, melainkan inovasi sektor swasta lintas negara.

“AI dikembangkan oleh sektor swasta global — OpenAI, Google, Anthropic, Meta, Microsoft, dan ribuan startup. Tidak ada satupun dari mereka adalah lembaga pemerintah Indonesia,” tegasnya.

Karena itu, lanjut Herwin, menyebut keberhasilan AI sebagai capaian pemerintah Indonesia justru terkesan menyesatkan.

"Jadi ketika pemerintah mengklaim AI menciptakan 90 juta lapangan kerja baru, itu lebih merupakan efek eksternal dari tren global, bukan hasil kebijakan nasional,” imbuhnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |