Indonesia Sulit Negosiasi Tarif Impor Karena Tak Punya Dubes di AS, Petinggi Demokrat Beri Komentar Menohok

2 days ago 16
Kader Demokrat, Yan harahap

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Harahap menyoroti tajam terkait kosongnya posisi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

Kekosongan posisi Duta Besar Indonesia untuk AS ini telah kosong selama dua tahun terkahir dan dapat mengganggu hubungan bilateral kedua negara.

Kekosongan itu setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023. Dia tak lagi menduduki posisi Dubes Indonesia untuk AS karena pada saat itu ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Yan Harahap mempertanyakan terkait hal ini.

Apalagi, posisi Duta Besar (Dubes) RI untuk AS diketahui sudah kosong begitu lama.

“Kenapa bisa se-lalai ini ya membiarkan posisi Dubes RI di AS kosong begitu lama?,” tulisnya dikutip Senin (7/4/2025).

Padahal kehadiran Dubes RI sangat dibutuhkan saat ini sejak kebijakan Donald Trump terkait tarif impor dikeluarkan.

Negosiasi ini tentunya sangat sulit dilakukan karena tidak adanya perwakilan Indonesia di Amerika Serikat.

“Giliran dibutuhkan untuk negosiasi yang sangat penting soal tarif impor baru kelabakan,” ujarnya.

“Mau Negosiasi Soal Tarif Impor, tapi Indonesia Tak Punya Dubes di AS,” tuturnya.

Sebelumnya, Indonesia disebut-sebut bakal mengalami kesulitan ekonomi usai Donald Trump mengeluarkan kebijakan kontroversi.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor barang yang masuk ke negeri Paman Sam di mana Indonesia dikenai tarif sampai 32%.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |