
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyoroti batalnya mutasi terhadap Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, putra dari Jenderal (Purn) Try Sutrisno, yang menjabat sebagai Pangkogabwilhan I.
Dikatakan Jhon, keputusan tersebut menunjukkan bahwa Presiden Prabowo Subianto mulai merasa terganggu dengan pengaruh politik geng Solo.
“Batalnya mutasi Letjen Kunto menegaskan jika Prabowo mulai gerah dengan pengaruh dan manuver politik geng Solo,” ujar Jhon kepada fajar.co.id, Senin (5/5/2025).
Lanjut Jhon, mutasi ini semula ditujukan seiring Try Sutrisno yang disebut ikut menandatangani surat tuntutan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama ratusan purnawirawan jenderal.
"Apalagi, Prabowo juga menerima usulan para purnawirawan untuk memakzulkan Wapres Gibran," imbuhnya.
"Walau belum memberi tanggapan secara langsung soal tuntutan para Purnawirawan termasuk Mantan Wapres Try Sutrisno," tambahnya.
Namun, Prabowo dinilai memilih menghormati suara dari sesama purnawirawan TNI dan tidak mengambil langkah represif terhadap mereka.
“Prabowo jelas sangat menghormati purnawirawan TNI. Sebagai sesama purnawirawan, mereka masih dalam jiwa korsa yang sama. Satu almamater, satu perjuangan, satu pengabdian,” Jhon menuturkan.
Jhon bilang, meski Prabowo belum secara terbuka menanggapi tuntutan para purnawirawan, termasuk usulan pemakzulan Gibran, keputusan mempertahankan Letjen Kunto merupakan pesan moral yang kuat.
“Pesan Prabowo cukup jelas, jangan utak-atik saya,” kuncinya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: