Personel gabungan melakukan pengamanan di sekitar massa aksi (Foto: Muhsin/fajar)
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Nama Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menjadi bulan-bulanan pengunjuk rasa di kota Makassar.
Pantauan di Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, kota Makassar, Selasa (18/10/2025) sekitar pukul 17.02 Wita, sedikitnya tiga kelompok mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa.
Unjuk rasa ini merupakan bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda yang selalu diperingati pada 28 Oktober.
Jenderal Lapangan salah satu kelompok mahasiswa yang ditemui di lokasi, Wawan Copel, mengatakan kondisi indonesia saat ini masih marak permasalahan yang kian tidak terselesaikan.
Di antaranya, kata dia, seperti polemik lingkungan, sosial, ekonomi hingga politik.
"Saat ini kita melihat pada kondisi demokrasi indonesia yang terombang ambing maka kami berpartisipasi secara eksternal untuk menjaga roda keutuhan demokrasi indonesia," ujar Wawan.
Wawan mengatakan, ada beberapa permasalahan yang sensitif terhadap keberlangsungan hidup rakyat.
"Seperti maraknya usaha pertambangan yang dinilai tidak mempertimbangkan resiko terhadap kerusakan lingkungan," sebutnya.
Selain itu, lanjut dia, program MBG juga kerap mendapat kecaman keras sebab di beberapa daerah ditemukan adanya kualitas makanan yang tidak layak hingga berujung pada keracunan terhadap siswa.
"MBG ini harus dihentikan, kita lebih butuh pendidikan gratis dibanding makan gratis," tegasnya.
Wawan menegaskan, luka publik belum sepenuhnya sembuh dari tragedi yang terjadi pada agustus 2025 kemarin.
Inilah menurut Wawan menjadi salah satu alasan mengapa Puan Maharani harus dicopot dari jabatannya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































