
FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memprediksi sebagian wilayah Indonesia akan memasuki musim pancaroba.
Musim pancaroba adalah masa di mana terjadinya transisi atau perubahan dari musim hujan ke musim kemarau.
Berdasarkan penjelasan Deputi Bidang Meteorologi (BMKG), Guswanto mengatakan bahwa, sekitar 57,7% wilayah Indonesia diperkirakan mengalami peralihan ke musim kemarau dari periode April-Juni 2025.
"Pada periode tersebut, berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi," ujar Guswanto, dikutip Rabu, (16/4/2025).
Guswanto kemudian menyampaikan imbauan untuk masyarakat, bahwa selama musim pancaroba berlangsung tetap waspada dengan potensi cuaca ekstrem.
"Seringkali pagi hari terasa panas terik, namun tiba-tiba berubah menjadi hujan deras disertai petir dan angin kencang pada sore hingga malam hari," jelasnya.
Musim pancaroba ditandai dengan hujan, yang umumnya terjadi siang hingga malam hari, diawali cuaca panas di pagi dan siang.
Pemanasan ini membuat atmosfer tidak stabil, sehingga terbentuk awalnya Cumulonimbus (Cb) yang menyebabkan hujan deras, petir, dan angin kencang.
Kemudian, kondisi atmosfer yang labil dapat memicu terjadinya hujan es maupun angin puting beliung.
Lebih lanjut, Guswanto mengingatkan buka karakteristik hujan saat pancaroba biasanya tidak merata dan berlangsung dalam waktu singkat, namun tetap berisiko tinggi pada keselamatan masyarakat.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau perkiraan cuaca lewat kanal resmi BMKG dan tetap waspada saat melakukan aktivitas di luar ruangan, baik siang maupun malam hari.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: