
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu, menanggapi penunjukan Prasetyo Hadi sebagai Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto.
Dikatakan Said Didu, langkah tersebut merupakan kebijakan yang tepat demi membentuk identitas komunikasi yang baru di era pemerintahan selanjutnya.
"Kebijakan ini betul," kata Said Didu di X @msaid_didu (19/4/2025).
Said Didu menyebut bahwa Prabowo memang perlu memiliki juru bicara sendiri untuk memisahkan diri dari pengaruh komunikasi politik era Jokowi.
"Agar Presiden Prabowo lepas dari Jubir Jokowi di PCO," tandasnya.
Sebelumnya, penunjukan Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, sebagai juru bicara Presiden Prabowo Subianto mendadak menarik perhatian publik.
Meski mengemban peran strategis dalam komunikasi pemerintahan ke depan, Prasetyo menilai penetapan dirinya tak membutuhkan proses pelantikan formal.
“Enggak perlu dilantik, kita semua diharapkan menjadi juru bicara terutama kalau saya posisi sebagai Mensesneg diminta juga untuk ikut aktif,” ujarnya kepada awak media.
Dalam keterangannya, Prasetyo juga menegaskan bahwa perannya sebagai juru bicara bukan untuk menggantikan Hasan Nasbi yang saat ini memimpin Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO).
Ia menyebut bahwa semua pihak tetap bekerja bersama dalam menyampaikan pesan pemerintah ke masyarakat.
"Enggak ada. Semua bareng, PCO tetap. Nah, kita tetap diminta untuk membantu,” tegasnya.
Ia juga membantah bahwa kehadirannya sebagai juru bicara merupakan reaksi atas berbagai kekeliruan komunikasi pemerintah yang sempat terjadi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: