Purbaya Skakmat Jokowi Soal Utang Whoosh

2 hours ago 12
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa (foto: dok Kemenkeu)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menilai proyek kereta cepat Jakarta Bandung alias Whoosh bisa saja berdampak baik bagi ekonomi rakyat jika dikembangkan lebih lanjut di kawasan perlintasannya.

Menurutnya, selain bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi daerah, ia menilai perlu adanya strategi lanjutan agar proyek besar tersebut memberikan dampak luas bagi masyarakat.

Hal ini merupakan respons Purbaya menanggapi klaim Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terkait pembangunan kereta cepat tersebut merupakan bagian dari investasi jangka panjang negara, bukan sekadar proyek komersial yang dinilai dari sisi keuntungan.

“Ada betulnya juga sedikit karena Whoosh sebetulnya ada misi regional development. Itu harus dikembangkan ke depan. Jadi ada betulnya,” kata Purbaya saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10).

Purbaya pun menegaskan tak ingin pembayaran utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Total investasi proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mencapai US$ 7,27 miliar atau hampir Rp 121 triliun. Sebanyak 75 persen di antaranya dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank dengan bunga 2 persen per tahun.

Sebelumnya, Jokowi menyebut, pembangunan moda transportasi umum seperti Kereta Cepat Whoosh dilatarbelakangi oleh kemacetan parah di wilayah Jabodetabek dan Bandung yang sudah terjadi selama puluhan tahun.

“Ini, jadi kita harus tahu masalahnya dulu, ya. Di Jakarta itu kemacetannya sudah parah. Ini sudah sejak 30 tahun, 40 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu dan Jabodetabek juga kemacetannya parah,” kata Jokowi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |