
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, melontarkan kritik pedas terhadap dugaan keterlibatan Komisaris BUMN dalam aksi intimidasi terhadap masyarakat yang menyoal keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Jokowi.
Said Didu menyoroti sosok Silfester Matutina yang saat ini menjabat sebagai Komisaris di PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food atas dugaan keterlibatan dalam aksi premanisme.
"Betapa rusaknya BUMN oleh Jokowi dan Erick Thohir. Jadi penampungan preman," sindir Said Didu di X @msaid_didu (19/4/2025).
Pernyataan tersebut muncul usai mencuat dugaan bahwa Silfester terlibat dalam tindakan intimidasi terhadap sekelompok massa yang tengah mengusut dugaan pemalsuan ijazah Jokowi.
Said Didu menilai penempatan orang-orang bermasalah di kursi komisaris hanya akan mencoreng nama baik BUMN dan mengikis kepercayaan publik terhadap institusi negara.
Sebelumnya, jagat media sosial X kembali dihebohkan dengan beredarnya rekaman video pendek yang menunjukkan sekelompok pria mengenakan jaket merah tengah mengelilingi seorang pria berbaju hitam.
Salah satu dari mereka disebut-sebut merupakan Silfester Matutina, Komisaris Independen ID FOOD.
Video berdurasi 38 detik itu disebut-sebut merekam insiden yang terjadi pada 16 April 2025, ketika sekelompok orang diduga menghadang aksi unjuk rasa terkait keaslian ijazah Presiden Jokowi.
Dalam potongan visual yang beredar luas, tampak seorang pria berjaket merah, mirip dengan Silfester, mendekati peserta aksi yang mengenakan pakaian serba hitam.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: