Celios Dihajar PSI Gegara Beri Nilai 3 dari 10: Riset atau Orderan Jatuhkan Prabowo-Gibran?

5 hours ago 9
Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Direktorat Diseminasi Informasi dan Sosial Media DPP PSI, Dian Sandi Utama, merespons hasil survei lembaga riset Celios yang memberi nilai rendah terhadap kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Dikatakan Dian, survei tersebut tidak dapat disebut riset ilmiah karena dilakukan dengan metode yang tidak valid.

Ia bahkan menyebut pendekatan yang digunakan Celios justru “ngawur”.

“Poltracking, kepuasan rakyat terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran 78,3 persen. Sedangkan Celios memberikan nilai 3 dari 10 dengan masing-masing komponen, angka ketidakpuasan yang sangat tinggi,” ujar Dian di X @DianSandiU (22/10/2025).

Ia mengatakan, cara Celios mengklaim surveinya mewakili suara rakyat melalui media sosial merupakan bentuk penyimpangan metodologi.

"Celios melakukan riset, metodologinya ngawur. Polling lewat medsos mereka klaim mewakili suara rakyat. Mana bisa mengukur randomisasi di sosmed karena sosmed itu homophily,” tegasnya.

Dian menjelaskan, karakter sosial media tidak bisa digunakan untuk mengukur opini publik secara objektif.

Sebab, interaksi antar pengguna cenderung terbentuk berdasarkan kesamaan pandangan.

“Interaksi akun sesuai dengan pandangannya terhadap pemerintahan. Kalau oposisi, followernya dominan oposisi,” katanya.

Sebagai contoh, ia menyinggung jajak pendapat yang dibuat oleh pakar hukum tata negara, Refly Harun, yang pernah menampilkan hasil polling 89 persen publik tidak percaya Jokowi punya ijazah.

"Refly Harun saja buat polling 89 persen tidak percaya Pak Jokowi punya ijazah, itu karena follower Refly Harun kebanyakan akun-akun yang memang tidak suka Jokowi,” terang Dian.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |