Ferdinand Hutahaean Semprot Pendukung Bahlil: Negara Bisa Hancur Kalau Kritik Dianggap Pidana

8 hours ago 8
Ferdinand Hutahaean

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis dan praktisi hukum, Ferdinand Hutahaean, turut memberikan komentarnya mengenai sejumlah akun Medsos yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Seperti diketahui, akun Medsos itu dilaporkan kelompok yang menamakan diri Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) karena menganggap menjelek-jelekkan Bahlil Lahadalia.

"Ya saya agak bingung juga ya melihat saya sebut pendukungnya Bahlil ini lah ya," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Rabu (22/10/2025).

Mengenai dugaan pasal yang dilaporkan, Ferdinand juga mengaku bingung.

"Kalau pasal pencemaran nama baik itu kan harus dilaporkan langsung oleh yang bersangkutan harus oleh korban langsung," sebutnya.

Jebolan Universitas Bung Karno ini menuturkan, apa yang dilakukan oleh pendukung Menteri ESDM itu merupakan bagian dari pembungkaman.

"Dan saya pikir yang kedua ini adalah bentuk pembungkaman kritik dari masyarakat," Ferdinand menuturkan.

"Masyarakat seolah-olah sudah tidak bisa lagi berekspresi, mengkritik, pejabat negara ini," tambahnya.

Blak-blakan, Ferdinand menyebut bahwa negara akan hancur jika para pejabat enggan diberikan kritik hingga membawanya ke ranah pidana.

"Kalau mengkritik dengan cara-cara seperti membuat meme, mengkritik dengan cara-cara membuat karikatur segala macam dianggap pidana, ini negara akan hancur," timpalnya.

Ferdinand bilang, jika ingin membuat suasana kembali tenang dan tidak ada riak-riak, maka pendukung Bahlil mesti menarik laporannya.

"Sebaiknya dihentikan saja. Itu nggak masuk akal dan itu justru menunjukkan bahwa Golkar sepertinya anti kritik," tandasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |