Hadiri Acara Bedah Buku di Tokyo, SBY Soroti Kemunduran Demokrasi dan Serukan Perlawanan terhadap Pelanggaran Konstitusi

1 month ago 41
Susilo Bambang Yudhoyono

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menekankan pentingnya mempertahankan demokrasi dan menolak segala bentuk pelanggaran konstitusi.

Hal ini ia sampaikan dalam acara bedah buku Standing Firm for Indonesia’s Democracy yang digelar di KBRI Tokyo, Jepang, pada Jumat (7/3).
Dalam kesempatan tersebut, SBY menyoroti kemunduran demokrasi yang terjadi secara global. Ia menekankan bahwa bahkan negara-negara yang sering mengklaim diri sebagai "pejuang demokrasi" juga tidak luput dari tantangan dalam menjaga sistem mereka.

"Negara-negara besar yang konon dianggap sebagai champions of democracy, negara-negara yang lecturing us, menguliahi kita, dalam kenyataannya negara-negara itu tidak imun dari kemunduran-kemunduran dalam demokrasi mereka," ujar SBY saat menghadiri acara bedah buku Standing Firm for Indonesia’s Democracy yang digelar di KBRI Tokyo, Jepang, dikutip Senin (10/3/2025).

SBY menegaskan bahwa menjaga demokrasi dan konstitusi adalah tanggung jawab semua pihak.

"Kalau kita bicara demokrasi kita, mari kita jaga, fight for democracy, fight against segala sesuatu yang merusak demokrasi, yang merusak konstitusi, yang merusak kerangka bernegara, yang merusak adanya checks and balances," tegasnya.

Ia juga membagikan pengalaman pribadinya sebagai prajurit TNI yang selalu menghargai kebebasan berbicara sebagai bagian dari demokrasi. Menurutnya, kritik dan kebebasan berekspresi seharusnya tidak membuat penguasa merasa terganggu.

"Waktu saya masih sangat muda, we love democracy. Kalau yang disampaikan mahasiswa itu ekspresi dari freedom of speech, mengapa kita menjadi gusar?" ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |