
FAJAR.CO.ID, GAZA -- Mousa Abu Marzook, anggota biro politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), menganggap penjajah Israel bertanggung jawab atas penghancuran Jalur Gaza dan mengatakan mereka harus menanggung biaya pembangunan kembali.
“Kami yakin bahwa penjajah bertanggung jawab utama atas penghancuran Jalur Gaza, sehingga mereka harus menanggung biaya rekonstruksi,” kata Abu Marzook seperti dikutip oleh media Rusia, Sputnik.
Resolusi Dewan Keamanan PBB menekankan rekonstruksi Jalur Gaza, tambahnya.
Rekonstruksi Jalur Gaza harus dilaksanakan segera dan tuntas, serta mencakup semua sektor, terutama infrastruktur, kesehatan, jalan, pembangkit listrik, dan jaringan air, tegasnya.
Perkiraan internasional terbaru menunjukkan bahwa pembangunan kembali Jalur Gaza membutuhkan 50-80 miliar dolar.
Presiden AS Donald Trump telah meminta negara-negara di kawasan tersebut untuk mendanai proses rekonstruksi di bawah pengawasan Washington, sementara Liga Arab dan Mesir sedang mengembangkan rencana rekonstruksi komprehensif yang didukung oleh internasional dan Eropa.
Bank Dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Uni Eropa menerbitkan laporan penilaian kerusakan resmi pertama mereka untuk Jalur Gaza pada 2 April 2024.
Dengan demikian, biaya kerusakan infrastruktur penting di Gaza diperkirakan sekitar $18,5 miliar. Angka tersebut setara dengan 97% dari gabungan PDB Tepi Barat dan Gaza pada tahun 2022.
“Lebih dari separuh penduduk Gaza berada di ambang kelaparan dan seluruh penduduk mengalami kerawanan pangan dan malnutrisi akut,” demikian bunyi laporan Bank Dunia.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: