Henry Subianto: yang Kuliah Beneran Jadi Tahanan, yang Asal-asalan Jadi Pimpinan

5 hours ago 5
Prof Henry Subiakto. Twitter/@henrysubiakto

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga, Prof Henri Subiakto menyebut ada ironi di Indonesia. Di mana orang yang berkuliah malah mendapat tempat lebih baik dari yang asal-asalan.

“Ironi politik negeri ini, yang kuliah beneran jadi tahanan, yang asal-asalan jadi pimpinan,” kata Henri dikutip dari unggahannya di X, Senin (20/10/2025).

Dia mengambil contoh Nadiem Makarim. Anak muda lulusan Harvard yang berhasil bikin perusahaan rintisan.

“Negeri ini politiknya penuh ironi. Ada pengusaha muda yang berbasis pendidikan sangat baik, alumni Harvard University AS yang sukses bikin Start Up Unicorn hingga punya kekayaan luar biasa,” ujar Henry.

Namun belakangan, namanya hancur karena tercebur dalam politik. Bermula menjadi menteri di luar kompetensinya.

“Belakangan hancur namanya. Itu karena dia ditarik ke politik. Dijadikan menteri di luar kompetensinya. Maka yang didapat bukan kemuliaan. Bukan pula kekayaan. Melainkan kehancuran dan kehinaan,” ucapnya.

“Kemerosoton harta kekayaan, reputasi diri dan keluarganya,” sambung Henri.

Dia membandingkan dengan anak muda lain. Walau tak menyebut nama, dia menggambarkannya sebagai orang yang gagal berbisnis.

“Di sisi lain, ada juga anak muda yang asal asalan tidak jelas sekolahnya. Gagal usaha bisnisnya. Tapi hartanya bisa melejit berlipat ganda,” imbuhnya.

Padahal, sejak awal, anak muda itu mengaku tak tertarik politik. Belakangan tercebur juga.

“Walau di awal dikatakan oleh bapaknya ia tak tertarik politik, ternyata belakangan berpolitik dengan cara mengikuti karakter orang tuanya,” bebernya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |