
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian memberi izin untuk kembali melakukan kegiatan di hotel.
Adapun sebelumnya kebijakan ini sebelumnya dilarang atas dasar efisiensi anggaran.
Menyambut kabar ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel), menyambut kabar ini.
Hanya saja, untuk melakukan kegiatan di hotel, Pemprov Sulsel menilai kebijakan ini datangnya terlambat.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman mengungkapkan alasannya karena anggaran kegiatan yang sebelumnya dialokasikan untuk pelaksanaan di hotel telah direalokasi atau bahkan dipangkas habis.
"Iya, harusnya (menggairahkan). Ini bisa menggairahkan sektor perhotelan lagi. Tapi kami di pemerintah provinsi sudah melakukan efisiensi besar-besaran. Anggaran untuk kegiatan di hotel sudah tidak ada," kata Jufri dikutip Jumat (13/6/2025).
Jufri menyebut kebijakan ini memang sangat baik, tapi dalam hal ini Pemprov Sulsel tidak banyak lagi yang bisa dilakukan.
"Ketika larangan itu dicabut, tidak banyak yang bisa kami lakukan karena uangnya sudah tidak tersedia," tuturnya.
Ia pun berharap kementerian, lembaga, dan instansi vertikal dapat segera kembali melakukan perjalanan dinas ke Sulawesi Selatan dan menggelar kegiatan di hotel.
"Hotel-hotel mengandalkan kegiatan pemerintah sebagai pemasukan. Begitu dilarang, mereka tidak punya pilihan selain mengurangi biaya, termasuk memangkas tenaga kerja. Lalu sekarang kebijakannya dibuka lagi, tapi dananya sudah tidak ada," terangnya. (Erfyansyah/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: