Jubir PSI Bilang Berkat Jokowi Indonesia Bisa Punya Whoosh, Herwin Sudikta: Terus Rakyat Dapat Apa?

7 hours ago 6
Juru Bicara PSI, Dian Sandi Utama dan Herwin Sudikta

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Juru Bicara PSI, Dian Sandi Utama, yang memuji capaian era pemerintahan Presiden Jokowi seperti pembangunan kereta cepat, stadion megah, hingga sirkuit MotoGP, menuai respons menohok dari Herwin Sudikta.

Dikatakan Herwin, pujian semacam itu hanya menutupi kelemahan kebijakan yang sebenarnya tidak menyentuh kehidupan rakyat kecil.

Ia menilai, banyak pendukung Jokowi justru sibuk membangun citra tanpa menyentuh substansi kesejahteraan.

“Segala make-up yang dipakai untuk nutupin muka bopeng kebijakan selalu jadi kebanggaan para termul (pendukung Jokowi)," ujar Herwin di X @bangherwin (3/11/2025).

Lebih lanjut, Herwin mempertanyakan apakah proyek-proyek besar yang sering dijadikan simbol keberhasilan itu benar-benar berdampak bagi masyarakat menengah ke bawah.

“Tapi apakah rakyat kelas bawah ikut merasakan? Enggak!," tegasnya.

Herwin juga menyindir bahwa rakyat kecil hanya menjadi penonton dari kemegahan pembangunan tersebut.

“Mereka cuma kebagian bau foundationnya, bukan manfaatnya,” sesalnya.

Sebelumnya, Dian Sandi Utama, merespons tanggapan yang menyebut kondisi Indonesia sangat kondusif sebelum Jokowi jadi Presiden.

Belakangan, muncul narasi di media sosial yang menggambarkan bahwa periode tahun 2000 hingga Oktober 2014 disebut sebagai masa tenang.

Disebutkan bahwa rakyat hidup cerdas dan sejahtera, sedangkan sejak Jokowi memimpin pada akhir 2014, Indonesia dianggap memasuki masa kelam penuh perpecahan.

Menanggapi hal tersebut, Dian Sandi Utama menilai klaim itu tidak berdasar dan justru menyesatkan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |