7 hours ago
6
Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri.
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri kembali mrngungkit keracunan massal akibat Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Maaf, saya harus tetap mengingatkan, anak sekolah keracunan masal karena program pemerintah (MBG),” kata Iman dikutip dari unggahannya di X, Senin (3/11/2025).
Hal tersebut, menurutnya bukan peristiwa normal. Tidak bisa dinormalisasi.
“Itu bukan peristiwa normal,” ujarnya.
Jika itu dinormalisasi, bisa saja menurutnya berimbas pada kebal rasa.
“Saya khawatir seringnya kasus keracunan membuat kita kebas atau kebal rasa akibat keseringan ditimpa kebijakan buruk,” terangnya.
Diketahui, per 7 Oktober 2025, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) diketahui mencatat sudah ada 10.482 anak yang menjadi korban.
Salah satu alasan keracunan, kata dia, karena anak tersebut sakit sejak awal.
“Karena ada kejadian, anak itu sedang sakit, kemudian makan. Makanannya untuk orang lain nggak apa-apa, begitu dia makan dia muntah, satu kelas muntah. Bukan karena makanannya tidak baik, tapi karena kondisi tubuh anak yang sedang tidak sehat pada saat itu,” kata Dadan.
Namun, dia tidak menampik bahwa ada beberapa petugas MBG yang melakukan kesalahan dan kelalain di lapangan.
“Benar, ada petugas kita di lapangan kadang-kadang tidak cermat, tidak mengamati proses memasukkan menu ke dalam tampan itu, ada kejadiannya,” ucap Dadan.
“Kami menyadari setiap ada kejadian itu pasti ada yang tersakiti, pasti ada orang tua yang khawatir. Kami juga tidak ingin ada anak bangsa kita yang sakit,” sambungnya.
(Arya/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
