Mengenang Kembali Pernyataan Ekonom Faisal Basri, Sebut Luhut Lebih Berkuasa dari Menteri ESDM soal Izin Smelter

3 hours ago 2
Ekonom senior mendiang Faisal Basri. (Youtube Bambang Widjojanto)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Di tengah riuhnya berbagai isu lingkungan di Indonesia. Pernyataan almarhum Faizal Basri kembali mencuat.

Pernyataan tersebut tersebar melalui potongan video di berbagai media sosial. Ekonom yang dikenal ulung dan kritis itu mengatakan ada yang lebih berkuasa dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait izin smelter.

Mulanya, dia menyayangkan Menteri ESDM yang hanya mengimbau agar izin smelter baru dihentikan. Seolah tak punya kuasa.

“Mengimbau, dia hanya bisa mengimbau, padahal ia menteri yang bertanggung jawab. Dia tidak punya kuasa," kata Faisal dikutip kembali, Selasa (21/10/2025).

Menurut Faizal, Luhut lebih berkuasa.

"Ada yang berkuasa, namanya Luhut Panjaitan, dialah yang berkuasa mengorkestrasi ini, dialah yang memberikan input sehingga Pak Jokowi ngomong seperti itu," tambah dia.

Faisal bahkan mengaku telah bertemu Luhut. Saat itu, Luhut tak bisa menyangkalnya.

Dia lalu membeberkan penyelundupan nikel yang dilakukan petinggi negara. Tanpa tedeng aling-aling, dia menyebut beberapa nama.

"Ini saya buka, dan belum lagi ada penyelundupan, yang 5,2 juta ton itu, karena kalau barang itu dilarang pasti ada pasar gelap kan,” ujarnya.

Di antara nama-nama tersebut, ada nama Airlangga Hartarto yang kala itu menjabat Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian. Kemudian ada Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution, yang merupakan menantu Presiden ke-7 Jokowi.

“Dan yang menyelundupkan itu petinggi-petinggi, Airlangga Hartarto misalnya. Menantunya Pak Jokowi, Bobby Nasution," beber Faisal.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |