 Perusahaan operator SPBU Vivo membatalkan negosiasi pembelian BBM dari Pertamina karena tingginya kandungan etanol dalam BBM impor dari Pertamina.
									Perusahaan operator SPBU Vivo membatalkan negosiasi pembelian BBM dari Pertamina karena tingginya kandungan etanol dalam BBM impor dari Pertamina.
							FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Fenomena motor brebet dan mogok massal di Jawa Timur (Jatim) mendapat atensi serius dari publik. Apalagi mengingat penyebabnya ditengarai karena Pertalite Pertamina.
Pegiat Media Sosial Yusuf Dumdum mengungkit bagaimana SPBU swasta menolak membeli BBM dari Pertamina. Itu terungkap dari pernyataan pimpinan sejumlah SPBU swasta dalam rapat di DPR RI.
“Dari video ini bisa dimulai untuk investigasi terhadap kasus kendaraan brebet dan mogok masal. Terutama di Jatim,” tulis Yusuf merujuk pada video rapat dimaksud, dikutip Jumat (31/10/2025).
Kala itu, ada berbagai alasan SPBU swasta tak jadi beli BBM. Salah satunya karena BBM Pertamina sudah tidak murni lagi.
“Pada bulan September 2025 lalu, SPBU swasta batal beli BBM dari Pertamina. Salah satu alasannya, karena tidak ada transparansi mengenai kandungan etanol,” ujarnya.
Sebulan pasca hal itu, terjadilah motor mogok dan brebet massal di Jatim.
“Kemudian pada bulan Oktober 2025 ini, banyak masalah kendaraan brebet dan mogok diduga setelah isi BBM pertalite di Pertamina,” ujarnya.
Yusuf pun menanyakan, dimana BBM yanf sudah dicampur etanol itu.
“Pertanyaannya, BBM yang gak jadi dibeli SPBU swasta diapain sama pertamina?” imbuhnya.
Dia berspekulasi. Apakah kendaraan yang brebet dan mogok massal karena membeli Pertalite yang sudah tercampur etanol tersebut.
“Apakah kasus kendaraan brebet masal sekarang ada kaitannya dengan BBM Pertamina batal dibeli oleh SPBU swasta?”ucapnya.
“Jika campuran kandungan etanol 20 persen (E20), maka sangat mungkin membuat kendaraan jadi brebet, karena bermasalah pada sistem pembakaran mesin,” tambahnya,
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

 7 hours ago
                                8
                        7 hours ago
                                8
                    
















































