Peneliti Senior CSIS: Keberadaan Danantara Sebenarnya Sama Seperti Kita Katakan Selama Ini Kementerian BUMN Gagal

1 month ago 60
Ilustrasi gedung Danantara (ist)

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Peneliti Senior Departemen Ekonomi Centre For Strategic International Studies (CSIS), Deni Friawan menjelaskan apa itu Danantara. Sebuah Badan Pengelola Investasi (BPI).

“Danantara itu sebenarnya seperti Badan Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund. Seperti yang ada di Temasek, Khazanah National, atau Norges di Norwegia,” kata Deni dikutip dari Instagram CSISIndonesia, Selasa (4/3/2025).

Namun pada dasarnya, ia mengatakan Danantara berbeda. Jika dibandingkan SWF lain di negara lain.

“Perbedaannnya adalah, kalau kebanyakan SWF di dunia itu adalah dananya adalah sisa dari pendapatan negara yang sayang kalau didiamkan, sehingga perlu untuk direinvestasikan untuk mendapat hasil yang lebih baik,” jelasnya.

Berbeda dengan SWF seperti Temasek. Danantara mengkonsolidasikan aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Nah saat ini SWF yang kita punya bukan begitu. SWF yang kita punya adalah dia tidak berasal dari kelebihan dana yang kita miliki. Tapi dia mencoba mengkonsolidasikan aset-aset negara dalam bentuk BUMN,” terangnya.

Aset tersebut, digunakan untuk berinvestasi. Misalnya dengan membiayai pembangunan.

“Itu nantinya yang digunakan untuk dapat di leverage. Misalnya jadi pinjaman untuk menerbitkan utang, untuk membiayai program pembangunan, atau investasi yang lain,” ucapnya.

Di sisi lain, Deni mengatakan ide Danantara bukan sesuatu yang baru. Sebelumnya, ide itu termanifestasikan melalui Kementerian BUMN.

“Ide Danantara itu bukan ide yang baru. Pembentukan Kementerian BUMN itu sebenaranya ide Danantara itu. Bahwa pemerintah menginginkan superholding institusi yang bisa mengelola BUMN ini sehingga bisa bekerja lebih baik,” jelasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |