Pertanyaan Sekjen Demokrat ke Jokowi soal Whoosh Investasi Sosial: Siapa yang akan Menalangi?

8 hours ago 9
Arsip - KCIC atau Whoosh memberikan diskon spesial untuk penumpang kereta cepat whoosh. (ANTARA/Rubby Jovan)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh sebagai proyek investasi sosial, ramai mendapat respons.

Salah satunya datang dari Sekjen Demokrat, Herman Khaeron atau Hero. Dia mempertanyakan pihak yang perlu menalangi utang Whoosh itu jika dianggap investasi sosial.

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons atas pernyataan Jokowi yang menganggap Whoosh sebagai investasi sosial.

"Siapa yang akan menalangi kalau memang ini bagian dari investasi sosial negara dengan meningkatkan produktivitas," kata Hero di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10).

Dia mengatakan negara seharusnya menjadi pihak yang menanggung kerugian dari Whoosh apabila kehadiran kereta tersebut dianggap investasi sosial negara.

Namun, ujar anggota Komisi VI DPR RI, pemerintah melalui Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menolak opsi negara membayar utang Whoosh.

"Kalau memang kemudian negara, ini, kan, persoalannya Pak Purbaya mengatakan bahwa APBN enggak mau bayarin lagi begitu, lo," lanjut Hero.

Diketahui, beban utang Whoosh mencapai 7,27 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp120,38 triliun dengan asumsi kurs Rp16.500. Sebanyak 75 persen proyek Whoosh dibiayai melalui pinjaman China Development Bank (CDB) dengan bunga dua persen dan tenor 40 tahun.

Hero mengatakan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI akan meminta penjelasan dari konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) selaku pengelola Whoosh.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |