
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, menanggapi spekulasi yang menyebut sosok 'Menteri nakal' yang dimaksud Presiden Prabowo Subianto adalah Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.
Dikatakan Ferdinand, kecil kemungkinan Prabowo menegur apalagi mencopot Bahlil dari jajaran kabinet.
Alasannya, posisi politik Bahlil dianggap sangat kuat di pemerintahan saat ini.
“Bahlil itu posisinya sangat kuat ya di kabinet Pak Prabowo. Boleh dikatakan beliau itu adalah pemegang saham 20 persen dari kabinet ini,” ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Senin (20/10/2025).
Lanjut Ferdinand, kekuatan politik Bahlil tidak bisa dilepaskan dari perannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar partai besar yang menjadi salah satu tulang punggung koalisi pemerintahan Prabowo.
“Sehingga tidak mungkin Pak Prabowo berani asal mengganti Bahlil karena dia adalah ketua umum Partai Golkar,” tegasnya.
Ia menambahkan, dalam konteks politik koalisi, keputusan mengganti seorang ketua umum partai tentu memiliki konsekuensi besar.
“Partai koalisi, tidak mungkin semudah itu menegur dan menggantinya,” sebutnya.
Meski begitu, Ferdinand tidak menutup kemungkinan jika Prabowo ingin melakukan rotasi jabatan terhadap Bahlil. Namun, langkah itu pun menurutnya tidak akan mudah.
"Kalau merotasi jabatannya dari Menteri Energi ke Menko barangkali mungkin Prabowo bisa," Ferdinand menuturkan.
"Tapi itu pun kalau Pak Bahlil tidak setuju tentu kan akan terjadi keguncangan politik,” tambahnya.
Ferdinand menegaskan, peringatan yang disampaikan Presiden Prabowo beberapa waktu lalu kemungkinan besar bukan ditujukan kepada para ketua umum partai yang duduk di kabinet.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: