Tidak Cukup hanya Minta Maaf, PDIP Usulkan Pertamina Gratiskan Pertamax Selama 1 Tahun

13 hours ago 3
Ilustrasi pengisian Pertamax (Jawapos)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menilai permintaan maaf yang disampaikan pihak Pertamina tidak cukup untuk menutupi dampak yang dirasakan oleh konsumen menyusul ditemukannya Pertamax oplosan yang dipasarkan pada tahun 2018 sampai 2023.

"Heboh Pertamax oplosan saya rasa tidak cukup dengan hanya meminta maaf lalu seolah-olah dosa-dosa Pertamina selesai. Lalu bagaimana dengan kerugian konsumen? Apa ada inisiatif dari Pertamina untuk mengganti kerugian mereka?" kata Mufti Anam dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Pertamina dan Sub-holdingnya di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, dikutip pada Jumat (14/3/2025).

Mufti Anam menekankan bahwa konsumen membeli bahan bakar bukan untuk dikonsumsi, melainkan untuk keperluan sehari-hari, seperti berkendara.

"Saya makanya tidak bisa bayangkan kalau seandainya kemudian oksigen dikelola oleh Pertamina jangan-jangan dioplos dengan karbon dioksida," sindirnya.

Legislator PDI Perjuangan ini pun mengusulkan agar Pertamina memanfaatkan aplikasi My Pertamina untuk memberikan ganti rugi kepada konsumen yang terdampak oleh masalah oplosan tersebut.

"Dengarkan kata netizen, saya pikir ada benarnya. Gimana untuk mengembalikan integritas Pertamina mereka ganti kasih Pertamax secara gratis selama setahun, misalnya. Tapi itu tidak mungkin. Atau seminggu atau sebulan. Atau apa yang bisa bapak lakukan yang penting rakyat merasa ada upaya dari Pertamina untuk memberikan perbaikan dan minta maaf kepada rakyat," ujarnya.

Mufti Anam berharap agar langkah-langkah konkret segera diambil oleh Pertamina guna menjaga kepercayaan publik dan mengembalikan integritas perusahaan pelat merah tersebut di mata masyarakat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |