UI ‘Mati-matian’ Bela Bahlil, Pengamat: Citra dan Reputasi yang Dibangun Puluhan Tahun akan Menjadi Korban Krisis

3 hours ago 2
Profesor Henri Subiakto dan Prof Budi Santoso

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pihak Universitas Indonesia kembali memberikan pernyataan terkait disertasi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. 

Pihak UI bersikap tegas melakukan pembinaan terhadap para pihak yang melakukan pelanggaran akademik dan etik. 

“Bila disertasi belum diterima dan dinyatakan sah, bagaimana mungkin disertasi tersebut dibatalkan? Tuntutan membatalkan kelulusan juga tidak tepat,” kata Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional Arie Afriansyah, dikutip Antara, Kamis, (13/3/2025).

Menanggapi hal itu, Guru Besar Universitas Airlangga, Henri Subiakto kembali memberikan kritikan.

Menurutnya, di negeri ini masih banyak orang yang menganggap jabatan itu jauh lebih penting daripada nama baik dan reputasi yang akan terus melekat dan diingat seumur hidup. 

“Kemudian disini orang juga sulit mengakui kesalahan walau publik sudah terang benderang mengetahuinya. Yang dilakukan malah memilih mencari alasan dan argumentasi yang justru memunculkan masalah baru,” ujarnya melalui akun X pribadinya. 

Dikatakan, dengan tidak mengakui telah melakukan kesalahan, yang sudah terjadi dan diketahui publik, dampaknya justru akan kemana mana. 

Makanya kata dia dalam buku-buku responding to crisis, atau terkait krisi, ada istilah “If you are at fault, apologize”. Kalau Anda bersalah ya minta maaf, lalu memperbaiki kesalahan dengan tindakan nyata dan tampak. 

Ditegaskannya, kasus Bahlil ini jelas ada kesalahan prosedur, ada kesalahan terkait etika akademik, yang sudah menjadi perbincangan publik. 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |