Waspadai OSA, Gangguan Tidur Akibatkan Henti Napas Saat Malam

5 hours ago 2

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menjelaskan hubungan antara masalah tidur dengan gangguan pernapasan.

Dalam webinar yang diikuti secara daring dari Jakarta, Jumat, Dr. dr. Trimartani, Sp.THT-KL(K), menyampaikan bahwa masalah tidur bisa menyebabkan gangguan pernapasan.

"Ketika seseorang kurang tidur, gangguan pernapasan bisa terjadi, termasuk terjadinya respons arousal yang memicu hipoksia dan hiperkapnia, kondisi di mana tubuh kekurangan oksigen dan kelebihan karbon dioksida," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa saluran napas yang sehat merupakan kunci untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Trimartani menambahkan, penting bagi masyarakat untuk memahami kaitan erat antara kualitas tidur dan fungsi pernapasan dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh.

Sementara itu, Dr. dr. Retno S Wardani, Sp.THT-KL(K), menjelaskan bahwa banyak gangguan tidur disebabkan oleh gangguan pernapasan, salah satunya adalah apnea tidur obstruktif atau Obstructive Sleep Apnea (OSA).

Menurut dia, OSA terjadi ketika saluran napas atas kolaps saat tidur, sehingga menyebabkan pernapasan terhenti sementara.

Ia menyampaikan bahwa OSA dapat ditandai dengan kebiasaan mengorok, rasa lelah berlebihan, hingga peningkatan tekanan darah.

Orang yang mengalami obesitas, berusia di atas 50 tahun, dan memiliki lingkar pinggang lebih dari 37 cm, menurut Retno, lebih berisiko mengalami gangguan tersebut.

Dokter Retno juga menyarankan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya penyumbatan hidung dan rasa kantuk berlebihan di siang hari, guna mendeteksi OSA. Gejala utama OSA lainnya, lanjutnya, antara lain sering sakit kepala di pagi hari dan insomnia yang mengganggu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |