Adi Prayitno: Korupsi Tak Kunjung Hilang, Padahal Berkali-kali Ganti Rezim

1 month ago 52
Pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno. (Hendra Eka/Jawa Pos)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, kembali menyoroti budaya korupsi yang masih mengakar di Indonesia, meski sudah berkali-kali terjadi pergantian rezim.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Adi menyampaikan keprihatinannya terhadap sulitnya memberantas praktik korupsi di Tanah Air.

"Ya Allah… Kapan korupsi di negeriku ini bisa diberangus. Padahal berulang kali sudah ganti rezim," kata Adi (4/3/2025).

Adi juga menyoroti bagaimana koruptor di Indonesia seolah selalu berhasil menghindari jerat hukum, bahkan lebih unggul dibandingkan instrumen hukum negara.

"Hebat bener itu koruptor. Ngalahin kecanggihan instrumen-instrumen hukum negara. Buktinya, mereka masih kuat dan tak bisa ditumpas," tambahnya.

Isu korupsi memang menjadi salah satu tantangan terbesar bagi setiap pemerintahan di Indonesia.

Kasus-kasus besar terus bermunculan, mulai dari skandal pengadaan barang dan jasa, proyek infrastruktur, hingga kasus yang melibatkan perusahaan negara.

Meski beberapa pejabat telah dijatuhi hukuman, praktik korupsi masih terjadi, menimbulkan skeptisisme di masyarakat.

Seperti diketahui, belum lama ini KPK menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pemberian fasilitas kredit oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Pelaksana Tugas Direktur Penyidikan KPK, Budi Sukmo, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil pada 20 Februari 2025.

"Per 20 Februari (2025), telah menetapkan lima orang tersangka terhadap dugaan pidana korupsi terkait pemberian fasilitas kredit oleh LPEI khususnya kepada PT Petro Energy," ujar Budi dalam konferensi pers, Senin (3/3/2025) kemarin.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |