Ajakan Duduk Semeja dengan Tokoh Kritis, mencerminkan Kepemimpinan Prabowo yang Otentik

1 week ago 25
Waketum DPP Partai Golkar, Idrus Marham

Oleh: Idrus Marham

Respon kondusif yang disampaikan oleh Idrus Marham, ketika mengomentari keinginan Prabowo untuk mengundang sejumlah tokoh yang selama ini dikenal berkarakter kritis, untuk duduk semeja, berdialog, dimana sudah dimulai duduk bersama Dasco dengan Rocky Gerung dkk, dinilai sebagai hal yang konstruktif oleh Bahlil Lahadalia.

Sebagai pemimpin yang visioner, Bahlil menyambut respon Idrus dan ajakan Prabowo membuka dialog, sebagai fondasi penting bagi pembentukan iklim masa depan yang lebih dialogis, transparan, produktif, dan solutif.

Memang kalau ditelaah secara lebih bijak, bukan barang berlebihan jika dikatakan sekaranglah momennya membangun, memperkuat dan memperkaya dialog - dialog kritis dengan ruh kebatinan ke-Indonesiaan yang diinspirasi oleh nilai nilai Pancasila, utamanya nilai Ketuhanan yang maha Esa.

Sehingga pada perkembangannya, dialog kritis memberi kontribusi penting bagi terbangunnya sinergisitas antara transparansi batin keindonesiaan dengan rasionalitas yang selama ini menjadi karakter yang paling menonjol dari tokoh tokoh kritis kita.

Terlihat, ada semacam dasar keyakinan dalam diri presiden Prabowo bahwa untuk mempercepat capaian jalan menuju Indonesia maju dan bermartabat, semua pihak termasuk kalangan yang selama ini kritis, untuk sama sama duduk semeja demi memperkokoh dan mempertajam batin dan rasionalitas keindonesiaan.

Prabowo seperti hendak meyakinkan bahwa koalisi itu bukan sesuatu yang semata bisa dibuat dengan mengandalkan bargain bargain atau komitmen politik semata.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |