
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi kabar soal gangguan terhadap pabrik-pabrik di Subang oleh sejumlah ormas, dokter spesialis urologi, Akhada Maulana, mengungkapkan keheranannya.
“Sebenarnya agak bingung ya kenapa bisa begini sekarang," kata Akhada di X @akhadam77 (26/4/2025).
Ia mengingatkan bahwa di masa lalu, aparat kepolisian mampu bersikap tegas terhadap kelompok yang jauh lebih besar.
“Padahal dulu polisi kita kuat. FPI yang jauh lebih besar dan militan dari ormas-ormas sekarang saja bisa dibubarkan,” lanjutnya.
Akhada juga menyatakan keyakinannya bahwa kepolisian tetap memiliki kapabilitas untuk bertindak tegas terhadap kelompok-kelompok tersebut.
“Saya yakin Polri pasti mampu untuk membubarkan dan menangkapi anggota ormas-ormas ini, kami dukung Polri," tegasnya.
Sebelumnya, Indonesia disebut menghadapi situasi genting dalam sektor investasi.
Saat ini, banyak perusahaan asing lebih memilih Vietnam sebagai lokasi pembangunan pabrik ketimbang Tanah Air.
Sejumlah faktor menjadi alasan utama pergeseran minat tersebut.
Di antaranya adalah biaya tenaga kerja di Vietnam yang lebih efisien, peringkat kemudahan berusaha yang lebih baik, serta keunggulan infrastruktur dan logistik yang mendukung produktivitas.
Tak hanya itu, Vietnam juga menawarkan posisi geografis yang menguntungkan untuk mengakses pasar Asia dan menunjukkan sikap yang lebih terbuka dalam kebijakan perdagangannya.
Di sisi lain, pelaku usaha di Indonesia kerap dibuat resah oleh fenomena pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dalam berbagai proyek.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: