
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menanggapi sorotan miring terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) belakangan ini.
Ia menyatakan bahwa data survei, termasuk dari lembaga milik profesor yang kerap menyudutkan TNI, justru menunjukkan bahwa TNI tetap menjadi institusi yang paling dipercaya oleh publik.
"Akan terlihat TNI ada institusi yang mendapatkan kepercayaan publik paling tinggi," kata Hasan di X @NasbiHasan (16/3/2025).
Ia mengajak masyarakat untuk melihat hasil survei tersebut sebagai bukti bahwa TNI masih menjadi institusi yang diandalkan oleh rakyat.
"Teman-teman yang pernah capture hasilnya boleh taro di komentar," tandasnya.
Hasan menegaskan bahwa kepercayaan publik terhadap TNI tetap tinggi berdasarkan data survei yang ada.
Belakangan ini, TNI mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan, termasuk aktivis, akademisi, dan masyarakat sipil, terkait dugaan upaya militer untuk menguasai berbagai bidang yang seharusnya menjadi ranah sipil.
Sorotan ini semakin mengemuka seiring dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang dianggap membuka peluang bagi militer untuk terlibat lebih jauh dalam urusan sipil.
Salah satu poin yang menuai kritik adalah wacana penempatan prajurit aktif TNI di sejumlah kementerian dan lembaga sipil.
Hal ini dianggap sebagai langkah yang dapat mengikis kedaulatan sipil dan mengancam demokrasi.
Banyak yang khawatir, keterlibatan militer dalam urusan sipil akan menciptakan ketidakseimbangan dan memunculkan praktik otoritarianisme.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: