
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tokoh Nahdlatul Ulama, Islah Bahrawi mengkritik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) Febrie Adriansyah.
Hal itu terkait pernyataannya yang merespons laporannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya, Febrie menganggap itu serangan dari koruptor.
Gus Islah menyoroti cara berpikir Febrie dalam merespons laporan tersebut.
“Jika ada yang melaporkan oknum tentara berarti agresor negara, jika ada yang melaporkan oknum polisi berarti antek kriminal, jika ada yang melaporkan oknum BNPT berarti jaringan teroris, gitu ya pak?,” kata Gus Islah dalam akun X pribadinya, Kamis, (13/3/2025).
Menurutnya, pernyataan inversi seperti ini biasanya karena ada sesuatu yang dicemaskan. Sehingga dia mendesak agar Febrie segera diperiksa.
“Pernyataan model inversi begini biasanya ada sesuatu yg dicemaskan — maka harus diperiksa, dicecar lebih dalam. Para penyidik pasti penasaran dengan jawaban ‘inverse thinking’ seperti ini,” tuturnya.
Dia menyatakan, jika seseorang merasa bersih dari tuduhan maka seharusnya santai saja dalam menanggapi.
“Jika yakin bersih harusnya santai saja, tidak perlu mengklaim sepihak wilayah keluhuran,” tambahnya.
Sebelumnya, Febrie Adriansyah menilai laporan itu sebagai bentuk perlawanan balik koruptor.
“Semakin besar perkara yang sedang diungkap, pasti semakin besar serangan baliknya,” ujarnya belum lama ini. (*)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: