
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang mengklarifikasi isu ijazah palsu Rismon Sianipar adalah hoaks. Hal itu kini jadi perbincangan publik.
Pegiat Media Sosial Jhon Sitorus menilai hoaks tersebut merupakan tuduhan serius. Sehingga membuat Kedubes Jepang tak nyaman.
“Jika hoaks seperti ini sampai diklarifikasi oleh Kedutaan Besar Negara lain (Jepang), ini artinya ada tuduhan serius kepada mereka yang membuat mereka tidak nyaman,” kata Jhon dikutip dari unggahannya di X, Jumat (20/6/2025).
Menurut Jhon, polemik tersebut sudah masuk dalam urusan bilateral. Karena menyangkut Kedubes Jepang.
“Karena ini urusannya sudah bilateral, maka seharusnya Indonesia sebagai negara sahabat Jepang harus bertindak tegas kepada orang yang menyebarkan hoaks,” jelasnya.
“Jangan sampai hoaks membuat wajah negara kita tercoreng dimata negara asing,” tambahnya.
Dikutip dari Antara, ada unggahan di X yang menarasikan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menyatakan ijazah milik ahli digital forensik Rismon Sianipar adalah palsu.
Rismon dikenal sebagai ahli digital forensik, akademisi dan peneliti asal Indonesia. Rismon disebut-sebut sebagai lulusan dari Universitas Yamaguchi, Jepang.
Dalam unggahan tersebut juga mengklaim bahwa Kedutaan Besar Jepang di Jakarta akan melaporkan kasus ini ke Mabes Polri.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Duta Besar Jepang resmi menyampaikan bahwa ijazah resmon Sianipar palsu dan bukan lulusan Yamaguchi jepang. Kedutaan besar jepang di Jakarta akan melaporkan pemalsuan ijazah resmon sianipar ke mabes polri
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: