Kontrol Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Saat Berbuka

1 month ago 59
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi membeberkan situasi terkini dari penderita obesitas di Indonesia dalam temu media di Jakarta, Selasa (4/3/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti) Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi membeberkan situasi terkini dari penderita obesitas di Indonesia dalam temu media di Jakarta, Selasa (4/3/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menyebut budaya masyarakat yang gemar banyak makan makanan manis saat buka bersama (bukber) menjadi salah satu tantangan dalam menghadapi obesitas.

“Budaya-budaya (makan manis) dalam masyarakat, kalau kita tidak tahu (bahayanya) itu bisa berpotensi untuk kemudian terjadinya kondisi-kondisi daripada penyakit tidak menular,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam temu media di Jakarta, Selasa.

Nadia mengatakan budaya makan makanan manis dapat terlihat ketika memesan minuman berupa teh di tempat makan. Kebanyakan orang tidak peduli apabila minuman yang datang berupa teh manis dengan gula yang cukup banyak.

Kebiasaan lainnya yakni langsung memakan makanan manis secara berlebihan sebagai bentuk pelampiasan atas rasa lapar karena berpuasa. Makanan manis itu bisa berupa takjil seperti es buah ataupun kolak yang rasanya amat manis.

"Kalau misalnya kita lihat anjuran Nabi Muhammad, makanan manis itu sebenarnya kurma kan? kurma itu manis tapi tidak membahayakan kita, jadi itu yang harus kita pastikan," katanya.

Nadia menjelaskan masyarakat tetap dapat mencicipi takjil yang manis, selama makanan itu tidak dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Termasuk dalam mengonsumsi makanan asin.

Ia menyoroti seringkali makanan yang dimasak di rumah rasanya cenderung asin karena dimasak dalam porsi yang besar.

Masyarakat pun diingatkan agar dapat mengatur konsumsi gula, garam dan lemak agar tetap dalam batas yang wajar, yakni empat sendok makan gula per hari, satu sendok teh garam per hari dan lima sendok makan minyak untuk asupan lemak per hari.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |