
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Analis Politik menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus meningkatkan standar profesionalismenya.
Hal ini penting agar TNI dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan sesuai dengan tuntutan zaman.
"TNI wajib lebih profesional. Karakteristik profesionalisme itu adalah keahlian atas dasar ilmu dan spesifik," ujar Saiful di X @saiful_mujani (15/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa profesionalisme ditandai dengan penguasaan keahlian yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan spesialisasi di bidang tertentu.
Artinya, setiap institusi, termasuk TNI, harus fokus pada bidang keahliannya masing-masing.
Saiful mengingatkan bahwa pendidikan dan pelatihan TNI difokuskan pada pertahanan konvensional, seperti perang dan upaya menciptakan perdamaian. Ini adalah tugas utama yang seharusnya menjadi prioritas TNI.
"TNI dididik untuk keterampilan pertahanan konvensional (perang dan menenangkannya)," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa di luar bidang pertahanan konvensional, peran sipil (warga negara non-militer) lebih unggul karena mereka memiliki keahlian yang lebih spesifik dan relevan dengan bidang-bidang tersebut.
"Di luar wilayah itu sipil lebih profesional," sebutnya.
Saiful menyoroti bahwa jumlah populasi sipil jauh lebih besar dibandingkan dengan anggota TNI, sehingga sumber daya manusia sipil lebih mampu memenuhi kebutuhan di berbagai bidang non-militer.
"Populasinya jauh lebih banyak," Saiful menuturkan.
Ia memberikan contoh bahwa pertahanan siber membutuhkan keahlian teknologi tinggi, yang biasanya dimiliki oleh lulusan institusi seperti MIT (Massachusetts Institute of Technology) atau ITB (Institut Teknologi Bandung), bukan dari akademi militer.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: