
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sutradara film Sayap-sayap Patah, Denny Siregar, menyoroti pengamanan rapat revisi Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilakukan oleh pasukan elite Komando Operasi Khusus (Kopassus) TNI di Hotel Fairmont, Jakarta.
Denny menilai penggunaan militer untuk mengamankan rapat tersebut sebagai langkah yang tidak biasa dan mengundang tanda tanya.
"Hebat sekali negara kita," ujar Denny di X @Dennysiregar7 (17/3/2025).
Denny juga mempertanyakan mengapa polisi, yang seharusnya bertanggung jawab atas keamanan dalam negeri, tidak dilibatkan dalam pengamanan rapat tersebut.
"Untuk pengamanan rapat pun sudah tidak perlu lagi polisi, tapi langsung militer sendiri beraksi," tandasnya.
Sebelumnya, Aktivis Dandhy Laksono juga, menyoroti ketatnya pengamanan dalam pembahasan RUU TNI yang digelar di Hotel Fairmont Jakarta.
Ia mengkritik keterlibatan personel militer, termasuk Kopassus, dalam menjaga jalannya rapat tersebut.
Dikatakan Dandhy, pengerahan tentara untuk mengamankan pembahasan undang-undang yang berpotensi menguntungkan institusi mereka sendiri merupakan tindakan yang mencederai demokrasi.
"Tentara dimobilisasi untuk menjaga pembahasan RUU yang menguntungkan dirinya," kata Dandhy di X @Dandhy_Laksono (16/3/2025).
Ia bahkan menilai situasi ini sudah masuk dalam kategori kudeta. "Itu sudah kategori kudeta," tandasnya.
Pengamanan ketat dalam pembahasan RUU TNI di Hotel Fairmont Jakarta ini pun sontak menjadi sorotan publik.
Terutama setelah beredarnya foto dan video yang menunjukkan kehadiran pasukan elite Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: