
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat darurat di Istana Negara, Jakarta, Senin kemarin, untuk mencari solusi atas ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Rapat ini melibatkan tim kurator, perwakilan pekerja, serta sejumlah menteri guna membahas langkah konkret bagi para pekerja yang kehilangan mata pencahariannya.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan bahwa Presiden Prabowo sangat memperhatikan dampak sosial dari kasus ini dan berkomitmen menemukan jalan keluar yang adil bagi para pekerja.
"Atas petunjuk Bapak Presiden, pemerintah sangat concern untuk mencari solusi terbaik bagi para pekerja Sritex yang terdampak," ujar Prasetyo dalam pernyataannya yang dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Selasa (4/3/2025).
Dalam rapat tersebut, tim kurator yang diwakili oleh Nurma Sadiqin memaparkan salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan, yakni penyewaan alat berat milik PT Sritex.
"Kami telah membuka opsi penyewaan alat berat milik perusahaan agar aset tidak mengalami penurunan nilai serta bisa memberikan peluang kerja bagi para eks karyawan," ujar Nurma.
Menurutnya, skema ini akan membantu menyerap kembali tenaga kerja yang sebelumnya terkena PHK. Namun, kepastian mengenai jumlah pekerja yang akan dipekerjakan kembali masih menunggu keputusan final dalam dua minggu ke depan, di mana kurator akan menentukan investor yang akan menyewa aset perusahaan.
"Dalam dua minggu ini, kurator akan menetapkan siapa investor yang akan mengambil alih aset Sritex. Kami harap ini bisa menyerap kembali tenaga kerja yang terdampak," jelasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: